2016

Penulisan ijazah kelulusan merupakan agenda rutin dilakukan setiap memasuki akhir tahun pelajaran, baik tahun pelajaran 2015/2016 ini maupun tahun pelajaran sebelumnya. Ijazah tersebut dekeluarkan bagi para peserta didik kelas akhir yang dinyatakan lulus dari masing-masing satuan pendidikan.

Berikut Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2015/2016:
Download Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah >>di sini<<

Semoga Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah ini bermanfaat untuk rekan-rekan semua dan terimakasih sudah berkunjung di blog kami.

Salam Satu Data !

Praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Terobosan penting ini hendaknya melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Pelibatan orang tua peserta didik dan masyarakat juga menjadi komponen penting dalam GLS.

Berikut ini adalah Buku Saku Gerakan Leterasi Sekolah (GLS)

Download Buku Saku Gerakan Leterasi Sekolah (GLS) >>klik di sini<<

Semoga Buku Saku ini bermanfaat untuk rekan-rekan semua dan terimakasih sudah berkunjung di blog kami.

Sumber : SATGAS GERAKAN LITERASI SEKOLAH
                Ditjen Dikdasmen Kemendikbud


Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2013 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengevaluasi satuan pendidikan yang dapat melaksanakan Kurikulum 2013. Beradasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud maka Dirjen Dikdasmen menetapkan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013.

Berikut SK Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 dan beberapa nama satuan pendidikan yang akan melaksakan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran baru 2016/2017 sesuai SK dari Dirjen Dikdasmen dapat rekan-rekan download di bawah ini.

Download SK Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 >>klik di sini<<

Download Daftar Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 Lampiran I (SD) >>klik di sini<<

Download Daftar Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 Lampiran II (SMP) Provinsi Kalimantan Selatan >>klik di sini<<

Download Daftar Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 Lampiran III (SMA) >>klik di sini<<


Download Daftar Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 Lampiran IV (SMK) >>klik di sini<<
Semoga informasi ini bermanfaat untuk rekan-rekan semua dan terimakasih sudah berkunjung di blog kami.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. 
Untuk mendapatkan Kalender pendidikan semua propinsi di Indonesia dari tahun ke tahun ajaran, silahkan rekan-rekan akses pada web kalenderpendidikan.com atau klik link ini >> Kalender Pendidikan <<

Salam Satu Data !

Apabila kita bicara mengenai pasar, yang ada di benak kita adalah suatu tempat yang dipenuhi penjual dan pembeli. Tentu tidak keliru karena dalam bahasa sehari-hari, pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan jual beli barang. Di dalam pasar sebatas pengertian ini terdapat banyak komponen, seperti penjual, pembeli, berbagai macam barang yang diperjualbelikan, buruh/kuli pengangkut barang, petugas penarik retribusi pasar, petugas parkir kendaraan, pengamen, bahkan pengemis dan pencopet. Dengan demikian, jika seseorang mengatakan mau pergi ke pasar maka pasar seperti inilah yang ia maksud.

Bagaimana pengertian pasar menurut ilmu ekonomi? Ada sedikit perbedaan. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar tidak harus selalu dikaitkan dengan lokasi atau tempat tertentu untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar dapat terbentuk di mana saja dan kapan saja, bahkan tanpa perlu penjual dan pembeli bertemu secara langsung. Pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi pun dapat dilakukan melalui sarana apa saja, seperti telepon, faksimile, atau Internet. Dengan demikian, pengertian pasar tidak boleh sekadar dalam arti tempat fisik bertemunya penjual dan pembeli, tetapi yang paling penting adalah terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Untuk lebih jelasnya mari kita simak Materi Pelajaran "Pasar" IPS Ekonomi Kelas 8 di bawah ini.
Baca juga : Kumpulan Materi Pelajaran SMP


Sumber : BSE IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010. Download Materi Pelajaran >> di sini <<

Catur adalah permainan pikiran yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai. Dikutip dari wikipedia.
Sumber game : myswfzone.com

Perkembangan jaman memang sangat pesat. Dulu para pelajar mengandalkan perpustakaan untuk membaca buku, mencari tugas dan lain-lain tapi sekarang pelajar dapat memanfaat smartphone android sebagai media belajar. Melalui smartphone, pelajar tidak hanya di sajikan pembelajaran dalam bentuk bacaan saja namun sekarang banyak media pembelajaran yang menarik disajikan lewat smartphone seperti dalam bentuk audio, video, flash bahkan game edukasi tersedia di smartphone. Maka dari itu admin sudut pandang guru ingin berbagi referensi kumpulan aplikasi wajib bagi Pelajar, berikut kumpulan aplikasi nya :

1. Blajar - Blog Rumah Banjar By Kamikamu
Aplikasi ini berisi informasi tentang Pendidikan, khususnya Teknologi Pendidikan (e-Learning), meliputi :
- Artikel Pendidikan
- Informasi dari Dunia Pendidikan
- Info Event Pelatihan
- Info Event Lomba
- Info Beasiswa
- Interview Guru dan Pakar Pendidikan
- Quote Tokoh Pendidikan
- Resensi Aplikasi/Buku/Film/Game Edukasi
- Tips Blajar
- Trik Teknologi Pendidikan (e-Learning)
- Tutorial e-Learning (Media Pembelajaran, Portal e-Learning Rumah Banjar, dan lainnya)
- Galeri Event
- Pengumuman
- Polling
- Unduhan
Bagi rekan-rekan yang tertarik bisa download di sini

2. Mamalia By Kamikamu
Aplikasi ini berupa Konten Portal e-Learning Rumah Banjar tentang Mamalia, Jenjang Sekolah Dasar.
Konten ini berisi :
- Materi tentang Mamalia
- Kuis
- Game Edukasi
Bagi rekan-rekan yang tertarik bisa download di sini

3. Palui By Kamikamu
Dari aplikasi ini kita dapat membaca kisah keseharian Palui, tokoh ikonik dari Kalimantan Selatan. Dimana dalam kisah-kisahnya, anda juga dapat memperlajari Bahasa Banjar.
Bagi rekan-rekan yang tertarik bisa download di sini

4. Beasiswa Belajar By Kamikamu
Dari Aplikasi ini kita bisa mendapatkan Informasi Beasiswa Dalam dan Luar Negeri pada semua Jenjang Pendidikan.
Bagi rekan-rekan yang tertarik bisa download di sini

5. iJakarta By Twoon Aksara Maya
iJakarta adalah sebuah platform media sosial untuk mengakses e-Bookstore & e-Pustaka, membangun jaringan/komunitas sesama pembaca, dan juga tentunya sebagai e-Reader untuk membaca eBook.
Bagi rekan-rekan yang tertarik bisa download di sini

6. Blog Sudut Pandang Guru By Sudut Pandang Guru
Aplikasi ini menyajikan blog guru yang berisikan referensi pembelajaran IPS Terpadu, Seni Budaya, TIK SMP/MTs dan info hal-hal berkaitan dengan pendidikan dan IT.
Bagi rekan-rekan yang tertarik bisa download di sini

7, 8, 9, 10 dan seterusnya Coming soon :)



Belajar bahasa Inggris tambah menarik menggunakan aplikasi talk it. aplikasi ini bisa melatih cara pengucapan bahasa Inggris ( PRONAUNSATION ). Talk it sebuah Aplikasi yang digunakan untuk membaca text yang kita inputkan, sehingga aplikasi tersebut mengeluarkan suara layaknya suara orang, kita hanya tinggal mengetik kata apa saja dan aplikasi ini langsung membacakannya untuk kita.
Aplikasi Talk It ini mendukung bahasa:
• English.
• Spanish.

Selain itu juga tersedia fasilitas mengganti suara orang, ada beberapa jenis suara,  seperti suara:
• Man • Woman • Child • Little Man • Mellow • Big Robot • dll

Cara penggunaan aplikasi ini sangatlah mudah, cukup jalankan aplikasi Talk It yang sudah kita download, kemudian masukkan tulisan yang kita inginkan pada kotak yang telah disediakan atau kita juga dapat meng-copy teks kemudian mem-paste di dalamnya. Tentukan jenis suara yang kita inginkan apakah suara laki-laki (Man), perempuan (Woman) dll. Untuk memulainya, silahkan klik tombol Talk It! maka tulisan anda akan mulai dibacakan.

Bagi rekan-rekan yang tertarik dengan aplikasi ini silahkan download di sini.

Sambutan Peringatan HARDIKNAS Tahun 2016 dari Menristek Dikti. Tanggal 2 Mei yang kita peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional merupakan hari lahir Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang pemikirannya menjadi benih bertumbuhnya pendidikan Indonesia.  Ki Hajar Dewantara mengumandangkan pemikirannya tentang pendidikan Indonesia, yaitu Ing Ngarso Sing Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani , dan menerapkannya dalam sekolah Taman Siswa.  Inisiatif  tersebut menjadi  awal bentuk reformasi pendidikan di Indonesia.
Baca juga : PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PADA HARDIKNAS

Jika Ki Hajar Dewantara berfokus pada pendidikan yang berbasiskan pada guru, maka  tokoh pendidikan Indonesia lainnya, yaitu Moh. Syafei menggagas pendidikan keterampilan yang sarat dengan praktek melalui pendirian pusat pendidikan INS  Kayu Tanam di Sumatera Barat,  yang kemudian menjadi dasar  pengembangan sekolah vokasi dan kejuruan di Indonesia. Apa yang telah dilakukan oleh Moh. Syafei pun merupakan salah satu bentuk awal dari reformasi pendidikan di Indonesia.

Sambutan Peringatan HARDIKNAS Tahun 2016 selengkapnya dapat di download di sini.

Masih ingat dengan Bapak Guru Eko Mardiyanto? beliau pernah menembangkan lagu Hymne Guru versi rock. Bapak ini merupakan guru di MTs Negeri Windusari kab magelang, dan sekitar 10 tahun sudah jadi guru. Kini admin sajikan video Bapak Eko menembangkan aransement lagu terbaru “Terima Kasih Guruku”.
Baca juga : Pak guru Eko Mardiyanto bawakan Lagu ‘Hymne Guru’ versi Rock

Bagi rekan-rekan guru yang ingin memiliki contoh Silabus RPP KTSP tingkat SMP Kelas 7, 8 dan 9 sebagai acuan dalam mengembangkan Silabus dan RPP di sekolah masing-masing dapat mendownload disini. Sayangnya belum seluruh mata pelajaran dapat ditampilkan.Mudah-mudahan kedepan setiap mata pelajaran dapat dipenuhi di blog ini.

Silabus RPP SMP Kelas 7:
1. IPS Terpadu (download)
2. TIK (download)
3. Seni Budaya (coming soon)

Silabus RPP SMP Kelas 8:
1. IPS Terpadu (download)
2. TIK (download)
3. Seni Budaya (coming soon)

Silabus RPP SMP Kelas 9:
1. IPS Terpadu (download)
2. TIK (download)
3. Seni Budaya (coming soon)

Kamu suka membaca? Pernah ngerasa kesulitan harus membeli, meminjam bahkan membawa buku bacaan ke mana-mana? Tidak mungkin kan kamu cuma membaca 1 buku? Pasti ada 2 atau lebih buku yang kalian baca. Tenang! Sekarang ada cara yang lebih mudah untuk membaca buku tanpa harus berat-berat bawa buku ke mana-mana dan tanpa harus beli di toko buku juga tanpa harus ke perpustakaan untuk pinjam buku. Cukup dengan smartphone berbasis android, iOS dan windows kamu sudah bisa baca buku semau kamu! Caranya kamu tinggal gunakan aplikasi iJakarta yang dapat di download gratis.


iJakarta adalah sebuah platform media sosial untuk mengakses e-Bookstore & e-Pustaka, membangun jaringan/komunitas sesama pembaca, dan juga tentunya sebagai e-Reader untuk membaca eBook. iJakarta dapat diakses di berbagai medium perangkat mulai dari desktop dan PC berbasis situs (web-based), netbook dan tab based hybrid (tab-base application), dan mobile (smartphone-based application).

iJakarta sekarang dapat digunakan warga Indonesia secara gratis di mana saja dan kapan saja tidak terbatas untuk warga Jakarta saja. Bagi pengguna android yang mau download aplikasi ini bisa klik di sini. Pengguna iOS klik di sini. Pengguna windows klik di sini.

Agar iJakarta dapat berjalan dengan baik maka diperlukan spesifikasi yang sesuai. Spesifikasi minimal adalah:

Spesifikasi Minimal Untuk Android
❶ 4.0 and up
❷ 1 GB of RAM
❸ 4-inch display size

Spesifikasi Minimal Untuk iPhone/iPod
❶ Required iOS 7.0 or later
❷ Optimized for iPhone 5
❸ Compatible for iPhone and iPod Touch

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial "iJakarta" bertujuan agar masyarakat dapat mengakses buku-buku berkualitas secara mudah.

Hal tersebut disampaikannya secara langsung dalam acara peluncuran aplikasi "iJakarta" sekaligus peringatan puncak Hari Anak Jakarta Membaca (Hanjaba) yang digelar di Balai Kota DKI.

"Tujuan diluncurkannya aplikasi perpustakaan digital bernama iJakarta ini adalah supaya seluruh warga bisa mengakses buku-buku yang berkualitas secara mudah dan cuma-cuma," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Selain itu, menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, keberadaan aplikasi tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh para penerbit untuk menerbitkan buku secara digital.

"Tentu saja aplikasi perpustakaan digital ini bisa dijadikan sebagai ajang promosi buku dari penerbit. Tanpa harus dicetak, banyak yang bisa dihemat. Jadi, aplikasi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," ujar Ahok.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Jakarta Tinia Budiati menuturkan aplikasi tersebut menyediakan ribuan judul buku dengan berbagai macam kategori.

"Kategorinya itu mulai dari buku pelajaran sekolah, perkuliahan, ilmu pengetahuan umum, biografi, sejarah serta buku-buku populer lainnya. Semuanya bisa diakses warga secara gratis," tutur Tinia.

Dia mengungkapkan aplikasi itu turut didukung oleh sejumlah penerbit, antara lain Gramedia Pustaka Utama, Erlangga, Agro Media Group, Mizan, Elex Media Komputindo, Gramedia Widiasarana Indonesia, Bhuana Ilmu Populer, Kepustakaan Populer Gramedia, Penerbit Kanisius, UGM Press, UNS Press dan UB Press.

"Dengan adanya dukungan itu, maka koleksi buku yang ada didalam perpustakaan elektronik ini akan terus bertambah. Sehingga, masyarakat memiliki kesempatan untuk mengakses buku lebih banyak lagi," ungkap Tinia.

Sumber : ijakarta.id, antaranews.com

Sejarah Banjar paralel dengan sejarah kebudayaannya. Dalam sejarah Banjar yakni pada zaman kuno di Kalimantan Selatan ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan yang dikisahkan dalam ceritera bersambung dari mulut ke mulut berupa hikayat. Hal ini disebabkan belum adanya suatu penelitian yang mendalam tentang situasi pada za­man tersebut.

"Sumber Foto : http://kebudayaanindonesia.net/media/
images/upload/culture/candi-agung-amuntai1.jpg"

Tentang kesenian jenis yang disebutkan hikayat Banjar antara lain adalah merakit, bahdrang, baokal, bajoget, bahigal radap, manopeng, jenis-jenis baksa seperti baksatumbak, baksa panah, baksa dadap, baksa tameng, baksa kantar, baksa hupak, baradap.

Sebelum muncul kerajaan Negara Dipa dapat diperkirakan bahwa pada zaman perundagian telah terdapat desa-desa besar di pantai kaki pegunungan Meratus yang lambat laun berkembang menjadi kota-kota bandar dalam perhubungan perdagangan laut dengan India dan Cina dan perdagangan interinsuler.

Konsentrasi populasi terdapat selanjutnya dengan pertumbuhan pantai dan aliran sungai Tabalong sebagai daerah yang terpadat penduduknya. Kemungkinan sekali di sekitar abad ke-5 atau 6 Masehi telah muncul kerajaan Tanjungpuri sebagai pusat kolonisasi orang-orang Melayu yang berasal dari Sriwijaya. Mereka membawakan bahasa dan kebudayaan Melayu sambil berdagang. Mereka kemudian mengembangkan diri bercampur dengan penduduk sekitarnya yang terdiri dari suku-suku Maanyan, Lawangan dan Bukit.

Besar kemungkinan bahwa Melayu pendatang yang berasimilasi itu masih menumbuh kembangkan kesenian Melayu. Dan ketika Tanjungpuri lenyap maka tumbuh kerajaan Negara Dipa yang dibantu oleh orang-orang Jawa dari Kediri Utara. Kebudayaan Jawa dalam kehidupan masyarakat istana dan sekitarnya berpadu dengan kebudayaan Mela­yu dan kebudayaan Maanyan, akan tetapi karena keraton Negara Dipa lebih mendominasi adat tradisi Budaya Jawa, maka masyarakat seki­tar juga dipengaruhi hal yang demikian.

1. Seni Rupa

Walaupun mengenai seni rupa yang berkembang tidak begitu jelas namun secara asumsi dapat diperkirakan bahwa seni patung sederhana seperti zaman neolithikum tetap berjalan.

a. Seni Bangunan
Negara Dipa dan Negara Daha masing-masing mempunyai peninggalan berupa Candi Agung di Amuntai dan Candi Laras di Margasari. Dari berbagai tinggalan yang ditemukan di situs candi Laras di Margasari, menunjukkan bahwa kepercayaan yang berkembang saat itu adalah Hindu Siwa.
Seluruh candi Laras kini hampir tak tersisa bangunannya kecuali fondasi dalam tanah. Lima ratus meter ke sebelah Timur terdapat situs pematang bata; tidak diketahui secara pasti bentuk dan fungsinya. Ada kemungkinan sebagai sebuah “petirtaan”, terbuat dibuat dari susunan batu bata sejenis dengan bata yang ada di candi Agung, Amuntai.

"Sumber Foto : http://www.ciputranews.com/media/images/
2015/09/ciputranews_1441245989.jpg"

Di dalam "Tutur Candi" dikatakan bahwa untuk kediaman Puteri Junjung Buih dibuat mahligai dengan pilar-pilar batung batitis (patung berukir). Bagaimana bentuk-bentuk motif mahli­gai tersebut, belum diketahui. Secara imajinatif, mahligai Putri Junjung Buih itu bertiang tinggi seperti budaya "rumah Betang", dan miniatur mahligai-nya mungkin seperti Balai Warti un­tuk pengantin bersanding sekarang ini.
Negara Dipa adalah kerajaan maritim disamping agraris. Hubungan dagang dan pelayaran yang tidak saja datang dari Jawa, Sumatera, Malaya, juga Cina dan Asia Tenggara. Mungkin tradisi Banjar abad ke-17 yang berlayar dan berdagang sampai ke Siam juga berasal dari zaman Negara Dipa atau sebelumnya.
Migrasi-migrasi akibat hubungan ke luar membuat Kalimantan Selatan selalu menjadi "meltingpot" yang berlanjut dalam pembuatan “manusia-manusia baru” yang berkebudayaan sungai yang diwarisi oleh orang-orang Banjar kemudian.
Bangunan rumah-rumah penduduk di Negara Dipa diasumsikan bagaimana tempat tinggal penduduk asli yakni rumah Betang bertiang, memakai bubungan "pisang sasikat" dan menghadap sungai. Adanya motif lain yakni pada rumah-rumah pendatang yang menghadap ke su­ngai, karena kebutuhan transportasi sungai dalam arus perdagangan.

b. Seni Arca
Di Candi Agung tidak ditemukan arca, namun di Candi Laras dan sekitarnya terdapat sisa arca Dipangkara, potongan lingga dari batu bazalt merah dan pecahan yoni. Dipangkara berarti dian (penerang) atau pembawa cahaya. Dipangkara merupakan salah satu Budha dalam kelompok Manusia Budha yang khusus terdapat dalam aliran Lamaisme, yaitu bentuk pengembangan Budha Mahayana Tibet. Kemungkinan arca itu dibawa oleh orang-orang Melayu dari Sriwijaya sekitar abad ke-7 masehi. Hal ini berkaitan dengan temuan fragmen prasasti berinskripsi Jayasiddha dan arca Dipangkara itu sendiri sebagai arca Budha. Prasasti berinskripsi Jayasidha ditulis dalam aksara Pallawa atau Wenggi dan bahasa Sanskerta. Kata ini Jayasidha mengandung anasir magis kebudhaan yang mengungkapkan keberhasilan perjalanan ziarah untuk memperoleh berkah atau kekuatan gaib.

c. Seni Ukir
Yang termasuk seni rupa juga adalah seni ukir. Diperkirakan motif ukiran yang ada sekarang adalah sebagian peninggalan zaman Hindu Budha dan Siwa. Motif ukiran pada umumnya terdapat pada kayu, perhiasan, logam kuningan dan kulit binatang. Motif ornamen terdapat pada anyaman-anyaman tikar, anyaman bakul butah, lanjung dan alat rumah tangga lainnya. Tatah ukir pada kulit binatang sudah berkembang lewat tatah wayang kulit.
Beberapa motif ukiran (ornamen) pada masa kebudayaan Hindu mempunyai arti tertentu, misalnya:
  • motif teratai melambangkan kesucian dan kekuasaan
  • motif pucuk rabung melambangkan wawasan tinggi
  • motif bunga bogam melambangkan hidup terpandang
  • motif kemala melambangkan status derajat tinggi
  • motif gigi haruan melambangkan kewaspadaan
  • motif talipuk melambangkan keselarasan lahir batin
  • motif tali berpilin melambangkan nilai kesetiaan
  • motif burung enggang melambangkan kebangkitan
  • motif sindat melambangkan keterikatan kesatuan
  • motif ular naga melambangkan keperkasaan mendukung wibawa
  • motif ular lidi melambangkan keapikan nurani
  • motif buah manggis melambangkan kejujuran
  • motif daun jaruju melambangkan penjagaan diri
  • motif lipan melambangkan mawas diri.
d. Seni Lukis
Pada zaman kebudayaan Hindu, seni lukis tidakbanyak yang tersisa. Asumsi bahwa lukisan dengan sulaman manik-manik air guci sudah berkembang pada zaman ini, karena motif-motif ukiran mirip dengan sulaman manik-manik, terutama pada motif hiasan pada dinding air guci dan tapihair guci serta baju wanita. Batik ikat sasirangan juga berasal dari zaman ini, dengan dilukis pada kain dan diikat sebelum dicelup pewarna. Hal ini sampai sekarang masih dilakukan wanita-wanita di aliran sungai, yang dipercaya mengandung magis budaya leluhur.

2. Seni Sastra

Mengenai seni sastra di abad-abad pertama sampai dengan abad ke-14 masih gelap. Yang jelas seni itu telah ada sejak kerajaan Tanjung Puri dan terus berkembang hingga ke masa Kerajaan Banjar.
Sastra lisan berupa ceritera rakyat hidup dari mulut ke mulut yakni andi-andi di sawah ketika panen dan andi-andi sebelum tidur. Umumnya ceritera rakyat ini muncul di pedesaan agraris. Beberapa buah di antaranya dapat disinopsiskan sebagai berikut:

a. Sangiang Gantung
Terceritera adalah Raja kerajaan Hilir Margasari gemar memakan lauk dari masakan perut ayam. Tukang masak kewalahan dan digantinya dengan cacing. Saban hari Raja minta karena merasa lezat bukan main.
Suatu hari cacing-cacing keluar dari dalam tanah, hingga ba­nyak rakyat tertimbun cacing. Raja pun mati tertimbun cacing. Setelah cacing-cacing menghilang, maka para abdi raja menggantung jenazah raja di pohon jingah besar atas permintaan tuan puteri, ka­rena tuan puteri pernah dipesani raja bahwa kalau baginda meninggal harus digantung, jangan dikubur. Sampai sekarang pohon jingah besar di situ disebut orang "Sangiang Gantung”.

b. Intingan dan Dayuhan   
Intingan dan Dayuhan dua bersaudara. Intingan pintar bijaksana dan Dayuhan dungu tapi jujur. Di dalam banyak versi ceriteranya Intingan yang pintar selalu dengan sukarela membimbing adiknya Dayuhan, namun Dayuhan tak pernah bisa juga.

c. Ular Dandang
Ketika seekor burung liar Garuda menyerang kerajaan, adalah seekor ular bernama Dandang ingin memperisteri puteri raja dengan melamar salah seorang. Puteri tujuh tidak berkenan, kecuali puteri bungsu yang bersedia pada akhirnya.
Ular Dandang keluar dari "sarungya" menjadi raja sakti dan Garuda dibunuhnya. Kemudian ia membangun kerajaan yang lengkap dengan istana dan hamba sahayanya.

d. Batu Balah Batu Batangkup
Seorang ibu sakit hati dan putus asa karena amarah terhadap dua orang anaknya yang menghabiskan makanan kesayangannya berupa, pais hati bakut. Ia pergi ke tempat batu sakti, kemudian berkata :

"Batu balah batu batangkup 
Tangkupakan badanku nang cilaka
Tagkupakan badanku nang kapuhunan hati bakut
Maka badan ibu itu ditangkup oleh batu saktiitu hingga mati 
Si anak yang melihatitu menyesali diri mereka dan menganggap ibunya "kepuhunan"

e. Sandah Gelar Puteri Ambang Kapas
Seorang puteri raja yang besar badannya menaruh cinta kepada Raden Enu. Ia mengejar Raden Enu dan terperosok ke dalam gua sempit, la mati dan menjelma sebatang kayu Tangkalupa. Masyarakat sampai sekarang menghindari pohon itu karena dianggap ada hantunya.

f. Kisah Batu Banawa
Anak lelaki Diang Ingsun pergi merantau, dan pulang sebagai Raden Pangantin beristrikan puteri seberang. la tidak mengakui Diang Ingsun sebagai ibunya. Diang Ingsun berdoa semoga Tuhan membuktikan dirinya sebagai ibu. Maka turun angin topan yang membuat kapal dan seisinya menjadi batu, Demikian kisah anak durhaka.
Masih banyak lagi kisah andi-andi dan mungkin berasal dari zaman Hindu budha, dengan ciri kepercayaan sejenis mitos.

3. Seni Teater

Mungkin sekali pada zaman kerajaan Negara Dipa dan kemudian kerajaan Negara Daha, seni teater sebagai seni pertunjukan yang ber­asal dari Jawa juga hidup di kalangan istana. Seni ini dikembangkan oleh imigran dari Jawa yakni Mpu Jatmika yang mendirikan Negara Dipa,. Dengan masuknya bangsawan Jawa ini, unsur-unsur budaya keraton Jawa pun ikut masuk ke Kalimantan Selatan.

a. Wayang kulit
Wayang kulit pada masa itu masih murni budaya Jawa dengan ceritera Mahabarata atau Ramayana.

b. Wayang Wong
Wayang Wong dimainkan oleh orang-orang dari Jawa di istana. Menurut Dr. GAJ Hazeu dan J.L.A. Brandes yang meneliti kesenian wayang, diperoleh suatu kesimpulan bahwa kesenian wayang di Indonesia berinduk pada kesenian asli Jawa, meskipun ceritera yang ditampilkan disadur dari kebudayaan Hindu. (Suryadi,1981:13)
Sesuai dengan Hikayat Banjar yang menyebutkan bahwa wayang sudah tumbuh di Kalimantan Selatan sejak adanya Kerajaan Negara Dipa, “... bawayang Wong, manopeng, bawayang Gadogan, bawayang Purwa, babaksan ....” merupakan kesenian yang biasa dipertunjukan di kerajaan itu" (Suryadikara, 1992:12).

c. Dalang Topeng
Teater Dalang Topeng adalah perkembangan dari tarian manopeng. seorang Dalang sebagai narasi yang berceritera dan melaksanakan antar dialog pemeran bertopeng. Ceritera yang dibawakan ada­lah ceritera Panji.

4. Seni Musik dan Seni Suara

Seni musik pada zaman Hindu Budha tidak begitu jelas. Namun terdapat gamelan yang diberi nama Srinting Badayu yang dibawa Empu Jatmika dan menjadi kesenian istana Negara Dipa.
Lagu-laguan atau tembang yang dibawakan pesinden tercatat tembang Paksi Muluk, Jajaka, Romiyang, Mandung, Sitro, Cindro, Murda, Gandang Mirung, dan lain-lain, sebagai tembang menyambut tamu.

5. Seni Tari

Di dalam Hikayat Banjar disebutkan adanya gamelan seperti yang disebutkan di atas. Di samping seni tari maka setiap upacara tertentu dinyanyikan tembang-tembang yang diirigi gamelan selendro. Hal tersebut dikatakan dan menjadikan orang “pargamalan ampat puluh kadangan mantrinya Astaprani."
Tari Baksa yang beragam namanya seperti Baksa panah, Baksa Dadap, Baksa Tumbak, Baksa Tameng, Baksa Kantar, Baksa Kupu-kupu, diiringi oleh pargamalan empat puluh orang.
Kemungkinan tari rakyat yang didukung oleh rakyat yang masih memelihara tari tradisional mereka seperti tari Gantur Balian, juga masih dipergelarkan ketika upacara sehabis panen.
Walaupun Hikayat Banjar dan Hikayat Raja-raja Banjar Kotawaringin belum dapat memberikan gambaran yang jelas tentang seni tari dan musik, namun disebutkan bahwa ketika Negara Daha diperintah oleh Pangeran Temenggung seni tari klasik Jawa Majapahit masih digelar.
Bandar kerajaan Negara Daha berpindah dari pedalaman (Margasari) ke muara sungai dan mendekati laut yaitu di Muarabahan (Marabahan sekarang), seniman dan budayawan Negara Daha juga ikut serta. Menurut Sarbaini dari desa Barikin Hulu Sungai Tengah, Datu Taruna sebagai sepuh di Barikin dan sekitarnya, mengirim adiknya ke Muarabahan untuk memperdalam permainan Wayang dan tari Topeng untuk diturunkan di Barikin. Diperkirakan saat itu kurang lebih tahun 1525, Barikin sudah menjadi sentra kesenian di bawah pimpinan Datu Taruna.

Sumber: Modul Analisis Konteks Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional Berbasis Muatan Lokal di Kalimantan Selatan

Tidak dapat dipungkiri bahwa seni cadas (rock art) merupakan salah satu bentuk data arkeologi yang amat penting untuk mengungkapkan kehidupan dan budaya manusia masa lampau, khususnya pada zaman prasejarah. Seni cadas atau sering disebut lukisan dinding gua tidak saja dianggap sebagai tinggalan yang dapat memberikan informasi tentang tatacara hidup manusia, akan tetapi sering juga dilihat sebagai bukti pencapaian citarasa seni manusia di masa lampau. Keluasan sebaran temuan seni cadas yang mencakup hampir ke seluruh pelosok dunia (Eropa, Afrika, Asia, Australia, Pasifik hingga Amerika), telah memberikan kesan bahwa seni cadas merupakan ungkapan seni yang universal (Tanudirjo, 1996).

Memang, secara eksplisit kesenian dari masa prasejarah sulit untuk dijelaskan. Diawali pada masa manusia hidup di gua-gua ataupun ceruk-ceruk tadah angin, di situlah “kesenian” manusia prasejarah mulai dapat diketahui, yaitu dengan ditemukannya gambar-gambar cadas atau lukisan pada dinding gua ataupun ceruk-ceruk tadah angin tersebut. Oleh seorang perupa, gambar cadas atau lukisan dinding gua yang juga sering disebut dengan istilah rock art paintings, ditafsirkan sebagai hasil ungkapan kejiwaan (emosi) seseorang yang mempunyai nilai-nilai seni. Gambar manusia, perahu, matahari, ataupun binatang dilukiskan secara sederhana atau bahkan hanya dalam bentuk sketsa, yang dapat dibandingkan dengan hasil lukisan dari seorang anak usia Taman Kanak-Kanak.

Lukisan dinding gua yang digambar secara sederhana di atas tidak berarti merupakan gambar yang dilukis oleh seorang anak usia Taman Kanak-Kanak. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pemikiran manusia prasejarah yang masih sederhana dalam mengekspresikan sesuatu objek. Pemikiran sederhana seperti di atas masih dapat dilihat hingga masa-masa yang lebih kemudian bahkan hingga sekarang, seperti penggambaran lambang atau simbol-simbol yang bersifat magis-religius. Patung-patung dan balontang pada etnis Dayak hingga sekarang masih digambarkan secara sederhana, sekalipun saat ini telah tersedia para seniman patung yang dapat membuat patung manusia secara sempurna.

Untuk seni tari, seni suara dan lainnya juga dalam kasus yang sama dengan apa yang telah dijelaskan di atas. Bentuk gerakan dan ucapan yang mempunyai ritme-ritme tertentu yang tertuang dalam gerak tarian dan nyanyian semata-mata berdasarkan suatu tujuan yang mengandung nilai lain, sekalipun semua itu diungkapkan dari emosi kejiwaan yang bersifat sentimental penuh dengan perasaan. Sehingga sampai sekarang masih dikenal tarian perang, tarian saat akan berburu, tarian untuk arwah dan sebagainya yang masih ditemukan khususnya pada masyarakat Dayak di Kalimantan. Secara etnografis, tinggalan tersebut merupakan sisa-sisa hasil kesenian dari masa prasejarah di Kalimantan.

"Sumber Foto : https://bubuhanbanjar.files.wordpress.com/2011/04/untitled-scanned-08.jpg"

Masyarakat Dayak, membuat karya seni yang sangat sederhana dalam ragam hias. Penciptaan lebih mengarah pada fungsi religius dalam bentuk lambang-lambang yang berkaitan dengan konsep kepercayaan yang mereka anut. Konsep tersebut berhubungan dengan alam arwah, mitologi dan kosmologi. Motif-motif yang terdapat pada tiang sandung, tiang sanggaran dan tiang sapundu berbentuk sulur-suluran dan geometris. Motif ini mempunyai makna sebagai pengikat arwah agar tidak bergentayangan mengganggu yang hidup. Motif perahu digambarkan pada peti mati (raung), papan bernama tingang dan bangunan induk sandung sebagai simbol kendaraan yang akan membawa arwah dalam perjalanan menuju surga.

Ragam hias fauna seperti naga, tambun, jata, burung tingang, menggambarkan kosmologi yang terdiri dari alam atas, alam tengah dan alam bawah. Motif sanghari dan bintang bacarang melambangkan sinar kehidupan yang dicita-citakan setiap orang, terdapat pada ragam hias bakul arangansebagai wadah untuk upacara aruh ganal pada masyarakat Bukit Loksado. Motif lainnya menggambarkan flora, fauna dan manusia yang kesemuanya mempunyai makna dan simbol-simbol tertentu. Motif ukiran simbol penolak bala digambarkan dalam bentuk kedok dengan wajah yang menakutkan terdapat pada alat menggendong anak suku Dayak Ngaju yang disebut Baning Aban. Simbol tersebut dimaksudkan untuk menjaga si anak dari gangguan roh arwah, hantu-hantu dan roh binatang. Simbol penolak bala bagi masyarakat Banjar terlihat pada ragam hias ukiran rumah Banjar yang terdapat pada pilis dengan motif daun jaruju, pada dahi lawang dengan motif Banaspati (kala).

Katundang sebagai alat kerja ladang berpindah masyarakat Dayak untuk melubangi tanah tempat bibit padi, kalau dihentakkan menimbulkan bunyi-bunyian yang cukup merdu, akhirnya digunakan untuk alat musik. Dari bunyi-bunyian tersebut terkandung harapan untuk meminta hujan guna mengairi ladang mereka. Hal ini mengingatkan pada kita pada fungsi genderang nekara pada masa prasejarah.

Pada seni tari, walaupun gerakan tidak dinamis tapi mengekspresikan emosi yang meluap-luap sebagai harapan dan tanda syukur kepada Mahatala, tergambar melalui hentakan kaki yang kuat dan keras pada tari Balian, Bakanjar, Babangsai, tari Gantar dan sebagainya. Tarian ini biasanya disertai nyanyian dengan ritme yang teratur dan nada rendah berupa mamang oleh pemimpin upacara diselingi dengan teriakan-teriakan oleh penari. Secara etnografis, tinggalan tersebut merupakan sisa-sisa hasil kesenian dari masa prasejarah di Kalimantan.

Sumber: Modul Analisis Konteks Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional Berbasis Muatan Lokal di Kalimantan Selatan

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget